Kumpulan Tugas PGSD

Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Visual  SD Matapelajaran IPS

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Alat Peraga dalam Pembelajaran IPS
1. Membantu mempermudah siswa dalam mencapai keberhasilan belajar, khususnya dalam memahami materi tentang salah satu kejadian alam yang ada di Indonesia yaitu gunung meletus yang diajarkan di kelas IV SD tentang kenampakan alam di lingkungan setempat dengan sub bab peristiwa-peristiwa alam yang mempengaruhi kehidupan sosial.
2. Siswa dapat melihat secara seksama simulasi peristiwa meletusnya gunung berapi dan akibat yang ditimbulkan melalui simulasi yang dilakukan.
3. Siswa dapat melihat, memahami, dan mempelajari peristiwa gunung meletus dan akibat yang ditimbulkan, kapan saja sesuai kemauan siswa dan guru yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang ada.

B. Tujuan Alat Peraga
Mempermudah siswa memahami tentang salah satu kejadian alam yang ada di Indonesia, yaitu gunung meletus dan akibat yang ditimbulkan.

C. Fungsi Alat Peraga
1. Memperjelas materi tentang peristiwa-peristiwa alam yang mempengaruhi kehidupan sosial, yaitu gunung meletus dan akibat yang ditimbulkan agar materi yang disampaikan tidak tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra karena untuk melihat secara langsung proses gunung meletus serta akibat yang ditimbulkan tidak dapat dilakukan setiap saat, karena peristiwa meletusnya gunung berapi terjadi secara periodik dan pada waktu-waktu tertentu serta dapat menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.
3. Siswa lebih antusias, semangat, dan bergairah untuk belajar, membuat interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar karena siswa dapat melihat secara langsung simulasi meletusnya gunung berapi dan akibat yang ditimbulkan.
4. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepi yang sama antar siswa dalam memahami materi pelajaran.

D. Kelebihan Alat Peraga
Simulasi meletusnya gunung berapi ini terlihat menyerupai peristiwa aslinya karena untuk menggambarkan lahar yang keluar dari gunung yang meletus digunakan cairan berwarna merah yang mengandung gas O2 sehingga menimbulkan efek menyembur seperti peristiwa asli saat lahar keluar dari gunung berapi.

E. Kekurangan Alat Peraga
1. Media hanya bisa digunakan untuk beberapa kali saja.
2. Memerlukan bahan yang cukup banyak dan bermacam-macam.
3. Pembuatan media memerlukan alat dan bahan yang harganya relatif mahal.

F. Alat dan Bahan
1. Sterofoam.
2. Kain flanel.
3. Fanta.
4. Permen mentos.
5. Hewan-hewanan.
6. Pohon-pohonan.
7. Kertas karton.
8. Lidi.
9. Plastik mika.
10. Kertas koran.
11. Botol yakult.
12. Kertas lipat.

G. Langkah Pembuatan
1. Gambarkan pola yang akan dibuat di atas sterofoam, meliputi letak gunung, sungai, pohon-pohonan, rumah, dan hewan.
2. Potong kain flanel sesuai pola yang telah digambar pada sterofoam.
3. Tempelkan kain flanel yang sudah dipotong tadi di atas sterofoam menggunakan double tip.
4. Untuk membuat ilustrasi gunungnya, buatlah bangun ruang kerucut menggunakan kertas karton.
5. Gunting ujung atau puncak kerucut tadi sesuai lubang botol yakult.
6. Masukkan botol yakult tersebut ke lubang ujung kerucut yang telah dibuat tadi.
7. Tutup kerucut yang di dalamnya ada botol yakultnya tadi dengan kertas karton.
8. Lapisi kerucut beserta tutupnya dengan kain flanel.
9. Tempelkan kerucut tadi di atas sterofoam sesuai dengan pola yang sudah dibuat.
10. Masukkan serpihan-serpihan (kecil-kecil) kertas koran ke dalam botol yakult untuk menimbulkan efek abu vulkanik saat meletus nanti. 
11. Untuk membuat aliran sungai, lubangi sterofoam sesuai pola aliran sungai yang telah dibuat.
12. Untuk membuat rumah-rumahan, potong sterofoam berbentuk kubus lalu lapisi dengan kertas lipat.
13. Untuk membuat atapnya, potong plastik mika kecil-kecil lalu ditempelkan di atas sterofoam yang sudah dipotong tadi.
14. Untuk membuat pohon-pohonannya, potong kain flanel dengan bentuk daun-daunan.
15. Tempelkan kain flanel itu pada salah satu ujung lidi.
16. Tempelkan rumah-rumahan, pohon-pohonan, dan hewan-hewanan yang telah dibuat sesuai pola yang telah digambar di atas sterofoam yang telah dilapisi kain flanel.
17. Masukkan permen mentos dan potongan-potongan kertas koran ke dalam botol yakult yang ada di dalam kerucut tadi.

H. Petunjuk Pemakaian Alat Peraga
1. Masukkan permen mentos dan potongan-potongan kertas koran ke dalam botol yakult yang ada di dalam kerucut tadi.
2. Kocok botol fanta merah.
3. Tuangkan fanta tersebut ke dalam botol yakult yang ada di dalam kerucut tadi dengan cepat.
4. Fanta akan menyembur dari dalam botol yakult bersamaan dengan potongan-potongan kertas koran.

I. Keterangan
Pastikan botol fanta yang akan digunakan belum pernah terbuka sama sekali (segel masih utuh) agar gas O2 yang terdapat dalam fanta belum berkurang sama sekali agar efek semburan yang diharapkan dapat berjalan secara optimal.

J. Tujuan  Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang berupa replika meletusnya gunung berapi dan akibat yang ditimbulkan ini dibuat untuk menjelaskan kepada siswa materi tentang salah satu kejadian alam yang ada di Indonesia yaitu gunung meletus yang diajarkan di kelas IV SD tentang kenampakan alam di lingkungan setempat dengan sub bab peristiwa-peristiwa alam yang mempengaruhi kehidupan sosial. 

K. Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran ini berfungsi untuk memberi gambaran nyata kepada siswa tentang salah satu kejadian alam yang ada di Indonesia, yaitu tentang meletusnya gunung berapi dan akibat yang ditimbulkan, yang sering terjadi di negeri ini sehingga dengan media ini diharapkan siswa dapat dengan mudah, antusias, dan bergairah saat mempelajari materi yang diajarkan di dalam mata pelajaran IPS SD kelas IV.

L. Kelebihan Media Pembelajaran
Membuat siswa dapat melihat peristiwa meletusnya gunung berapi serta akibat yang ditimbulkan menjadi terlihat seperti aslinya (menyerupai peristiwa yang sebenarnya) karena pada simulasi meletusnya gunung berapi ini menggunakan cairan fanta berwarna merah yang ditambahi dengan permen mentos untuk memberikan efek menyemburnya lahar dari puncak gunung berapi dan disertai materi-materi letusan yang berupa pasir maupun batu. Selain itu, pada simulasi ini juga ditunjukkan perubahan yang signifikan tentang kondisi di wilayah di sekitar gunung berapi tersebut. Pada saat sebelum meletus, kondisi wilayah kaki gunung berapi terlihat subur, asri, banyak pohon, hewan, serta rumah-rumah warga yang berada di kaki gunung menunjukkan adanya komunitas yang beraneka ragam. Selain itu, air sungai juga terlihat masih jernih. Namun, setelah gunung berapi meletus, maka kondisi wilayah kaki gunung berapi menunjukkan perubahan yang sangat signifikan. Wilayah kaki gunung berapi terlihat gersang. Pohon, hewan, bahkan rumah-rumah warga tertimbun materi letusan gunung berapi yang berupa pasir, batu, lahar, dan abu vulkanik yang membuat wilayah kaki gunung terlihat abu-abu akibat tertutup abu vulkanik yang sangat banyak yang disertai pasir dan batu. Hal ini membuat pohon, hewan, maupun rumah warga menjadi tidak kelihatan lagi karena tertimbun batu-batu besar dan pasir dengan jumlah yang sangat banyak, yang ada hanya tinggal gunung pasir yang membumbung tinggi, pohon-pohon yang kering, dan bangkai-bangkai hewan.


M. Kekurangan Media Pembelajaran
Pada simulasi ini, tidak ditunjukkan keluarnya awan panas atau yang biasa disebut dengan wedhus gembel dan materi letusan gunung juga hanya diilustrasikan menggunakan serpihan kertas koran, bukan pasir dan batu asli karena jika menggunakan pasir dan batu asli dikhawatirkan pasir dan batu tersebut terlalu berat sehingga justru tidak bisa menimbulkan efek keluarnya materi letusan gunung berapi.

Untuk membuat efek menyemburnya lahar dari dalam gunung juga harus menggunakan fanta yang benar-benar masih tertutup rapat (masih disegel) karena jika gas O2nya berkurang sedikit saja, maka simulasi menyemburnya lahar dari dalam gunung tidak dapat ditunjukkan secara maksimal. Jadi, setiap kali akan menggunakan media ini harus menggunakan fanta yang masih disegel, tidak bisa menggunakan fanta bekas untuk mempertahankan gas O2nya agar tidak berkurang sedikitpun.

N. Petunjuk Pemakaian
1. Isi botol yakult yang ada di dalam kerucut yang sudah dilapisi kain flanel, sebagai ilustrasi gunung berapi, dengan serpihan kertas koran dan permen mentos.
2. Kocok fanta yang masih disegel.
3. Buka botol fanta yang telah dikocok dengan cepat.
4. Tuangkan air fanta ke botol yakult dengan cepat agar simulasi semburan lahar dari dalam gunung berapi dapat diilustrasikan dengan maksimal.

O. Keterangan
Untuk menggunakan media pembelajaran simulasi gunung meletus dan akibat yang ditimbulkan ini, siapkan kain lap agar tumpahan air fanta tidak membasahi tempat-tempat sekelilingnya (agar tidak membuat kekotoran di ruangan) demi menjaga kebersihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar